Kamis, 14 November 2013

Referensi Lokasi Sakral (Petilasan/Altar/Pelinggih) akses Ki Lurah Badranaya


Ki Semar, Ki Lurah Badranaya, Sanghyang Ismaya Denta, dan sebagainya. Demikian kita memanggil sosok Mitologis, yang kami & Poro Sedulur lain yakini sebagai Sang Begawan (Guru/Junjungan) Pamong Jagad (Pengasuh Alam Semesta), yang konon menurut kisah pewayangan adalah sebagai sosok pengayom & penuntun para ksatria. Ada juga yang menjadikan sosok beliau sebagai simbol keimanan/ketaqwaan pada Sang Khalik yang tak boleh samar/suam-suam kuku.


Semoga referensi lokasi berikut membantu poro sadulur yang hendak Nangkil, Hatur Puja, Sungkeman/Ziarah kepada Beliau



  1. Goa Semar, Jambe 5, Mandalagiri Srandil, Adipala, Kab. Cilacap - Jawa Tengah


       di areal Mandalagiri Gunung srandil (Jambe 5) ini terdapat beberapa Petilasan (bisa searching di Google untuk info lebih lengkapnya), salah satunya ialah Goa Semar, Petilasan dr Sri Begawan Sang Pamong Jagat








  2. Altar Utama Paguyuban Penghayat Kepercayaan "Cahya Buana" (1610), kawasan Mandalagiri Gunung Srandil, Jambe 5, Adipala, Kab. Cilacap - Jawa Tengah



       masih berada di kawasan Mandalagiri Gunung Srandil, tempat perkumpulan Paguyuban Penhayat 1610 ini boleh dibilang merupakan semacam "shortcut" bagi yang ingin berziarah di Mandala Giri Srandil, namun tak punya banyak waktu. Berada tak jauh dari kawasan ziarah Gunung Srandil, persis di perempatan kecil sebelum pelataran parkir Gunung Srandil silahkan belok kiri. Bangunan berada di sebelah kiri jalan.




  3. Situs Semar, Kawasan Ziarah Gunung Jati, Cirebon - Jawa Barat

      di kawasan ini, terdapat 2 petilasan Ki semar yaitu Batu Semar dan Goa Semar. Pada Goa Semar, terdapat ritus semacam 'Ruwatan', dimana peziarah dapat "mbobos" melalui lubang di atas goa, yang bermakna "kembali dilahirkan dari rahim Ibu Bumi" (nantinya akan dibantu oleh Warga setempat).



    Situs Batu Semar Cirebon



    "Tanda Mata" khas Situs Batu Semar Cirebon:
    Batu berbentuk Ki Semar


  4. Altar Ki Semar, Loteng Fat Cu Kong Bio, Petak 9, Glodok - Jakarta Barat

    Lantai loteng Vihara ini jarang sekali dibuka. Dahulu, bangunan Altar semua berada di loteng, namun kini sebagian telah dipindahkan ke lantai bawah. Boleh jadi bila Sadulur beruntung, bisa Bersembahyang di altar lama Vihara ini yang berada di Loteng, khususnya di altar Sanghyang Ismaya.

  5. Parahyangan Agung Jagatkartta, Tamansari, Gunung Salak, Kab. Bogor - Jawa Barat


       Pura yang berlokasi di lereng Gunung Salak, yang santer dikalangan Sadulur Penghayat & Pelaku Supernatural, khususnya penganut Sunda Wiwitan dengan Petilasan Dewa Hyang Sri Baduga Maharaja (Kanjeng Prabu Siliwangi) berwujud Pelinggih dalam bentuk Candi.
      Di areal Mandala Utama, tepat di tangga yang berada di depan Padmasana (dekat tempat penyimpanan Tirta), dibawah pohon bunga Kacapiring (sebelah kiri tangga), terdapat Arca dari Sanghyang Ismaya Denta. acapkali bukan hanya tertinggal kaki dupa, Bebanten & Canangsari di kaki Rupang ini, namun juga puntung rokok.
       Tirta (air suci) di Pura ini dibuat (melalui proses Pemberkatan/Pasupati) pada setiap Peodalan (Hari Peringatan Pendirian Pura, dihitung berdasarkan Almanak Bali) Pura ini, dari berbagai Mata Air Sakral & Kumpulan tirta dari berbagai Pura di Jawa & Bali. Cukup disarankan untuk membawa pulang Tirta ini sebagai Sarana Persembahyangan, "Obat", Piranti Ritual, dan sebagainya.


  6. Batu dan Goa Semar, Kawasan Wisata Telaga Warna, Dieng, Kab. Wonosobo - Jawa Tengah
    Batu Semar


    Goa Semar

       Lokasi keduanya agak berjauhan, namun dapat mengikuti panah penunjuk jalan untuk sampai ke lokasi. Dikatakan Batu Semar karena bentuknya mirip dengan wujud wayang Semar.
       Untuk dapat memasuki Goa, Peziarah diminta untuk menghubungi petugas (dikarenakan pintu Goa dikunci). Di dalam Goa Semar terdapat sebiah mata air & petilasan dari Ki Lurah Badranaya. di sekitar Goa Semar masih ada Goa Pengantin & Goa Sumur. Hanya Goa Pengantin yang dapat diakses tanpa menghubungi petugas.
      Selain dikunjungi para sedulur Kejawen, Goa-goa dikawasan ini kerap dikunjungi umat Hindu Bali. Terkadang nampak sisa-sisa sambah Bebanten yang ditinggal umat selepas Melukat (mandi menyucikan diri di Mata Air yang Sakral) dan bersembahyang


  7. Candi Semar, Kompleks Candi Pandawa, Dieng, Kab. Wonosobo - Jawa Tengah 



      Candi ini persis berada di seberang Candi Arjuna, di kompleks candi Pandawa. Dinamakan Candi Semar karena bentuknya yang menyamping dan tekesan gemuk, seperti gambaran tokoh Semar dalam pewayangan.
      Fungsi candi ini menurut para peneliti adalah sebagai tempat penyimpanan peralatan ritual peribadatan pada zamannya. Di dalam bilik candi tidak terdapat arca apapun, hanya sebuah lkubang seperti umpak, yang oleh peziarah dijadikan cungkup dempat menaruh bunga, serta membakar dupa & kemenyan.
      Nama candi-candi yang berada di kawasan Dieng ini bukan nama sebenarnya, namun julukan warga setempat semata.


  8. Umbul/Sendang Jumprit, Ds. Tegalrejo, Kec. Ngadirejo, Kab. Parakan - Jawa Tengah


      Setiap tahunnya, menjelang peringatan Hari Trisuci Waisak, Umat Buddha & para Bikkhu Sangha mengambil air dari Sumber Air yang sakral ini sebagai Air Berkah pada Puncak Perayaan Waisak Nasional yang berpusat di Candi Agung Borobudur.
      Di tempat ini petilasan Ki Pamong Jagad berwujud sebuah arca di salah satu sudut Sendang. Di lokasi ini terdapat juga petilasan dari Ki Bima, Ki dipo (Lutung Putih), juga Makam dari Ki Panembahan Ciptaning dan Nyi Nujum Majapahit (selengkapnya tentang Ki Dipo, Ki Panembahan & Nyi Nujum, bisa dibaca di Google)



    Demikian referensi tempat sakral terkait Ida Begawan Pamong Jagad yang pernah kami sambangi, semoga bermanfaat & bisa menjadi refrensi tempat Wisata Spiritual, maupun Budaya bagi Sadalur sekalian


    Om Shanti, Shanti, Shanti Om...
    Rahayu... Rahayu... Rahayu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar